Tentang Sesuatu yang Tidak Bisa Kembali, Tidak Bisa Dibeli

"Waktu itu malam takbiran, 29 Agustus 2011"


..
Sekali lagi, Cantik
Hari-hari kita pernah luar biasa
Ketika kau berkata putih harus diimbangi dengan hitam
Dosa harus sama banyaknya dengan pahala
Karena hidup kita tidak akan selamanya terang
Lalu kau pergi membawa sesuatu yang tidak bisa kembali
Tidak bisa juga dibeli
Selain itu, kau juga membawa serta hati
Sekarang aku kosong, hilang isi

Hari selanjutnya kau tumbuh sendiri
Akupun tidak mau mati berdiri
Semua yang ku beri, yang kita bagi
Untukmu seakan tiada arti

Bukannya aku tidak keberatan, cantik
Hanya saja menunjukkan kalau aku cukup kuat setelah kehilanganmu
Kuat tanpa kau besertaku
dan tersenyum menunduk bukan berarti lagi kalau aku patuh padamu
Tapi sekedar menghargaimu sebagai orang yang pernah mengisi hari-hariku
Walau terbalaskan dengan senyum angkuh tegak ke atasmu
Seakan-akan saja kau pemenangnya
Yah, Cantik. Kau pemenangnya
Namun bukan berarti aku kalah
Aku tidak kalah dengan segala janji teringkarmu
Kelakuan tanpa tanggungjawabmu

Karena, Cantik
Aku pun menang melawan kesendirianku tanpamu
Aku menang untuk diriku sendiri
Aku menang dari selusin rinduku untukmu
..


"Waktu itu bahkan tidak ada satu pun air yang jatuh dari langit, tapi hariku sangat gelap. Bagaimana bisa adanya bintang membuatku masih buta.. Melihat kebenaran darimu, Cantik?"
Back to Top