tag:blogger.com,1999:blog-44119399188953535692024-03-05T08:18:33.772-08:00aresativaaku tidak jatuh cinta karenamu, tapi aku jatuh padamu karena cintaaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comBlogger82125tag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-44060221346308088022015-08-26T22:57:00.000-07:002015-08-26T22:57:04.812-07:00(3)Kekasih,<br />
Sangat geli dan malu-malu sendiri rasanya menantikan datangnya surat cinta yang tidak pernah kau tulis.<br />
Tapi aku tau kenapa,<br />
Karena kau tidak pernah cinta.<br />
Pun tentang bunga yang tanpa perayaan apapun.<br />
Mungkin tidak pernah cukup bibit yang kutanam di hatimu,<br />
Makanya tidak bisa tumbuh,<br />
Apalagi berharap agar mekar,<br />
Agar harum.aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-83183333787892496162015-08-07T23:58:00.001-07:002015-08-07T23:58:54.304-07:00Untuk KekasihHalo, Kekasih!<br />
Aku mungkin tidak bisa seseru pun sesendu yang lalu<br />
Tapi yang kutahu<br />
Mencintaimu sungguh sebuah kejutan untukku<br />
Mungkin juga untukmu<br />
<br />
Jujur saja, Kekasih<br />
Kau laki-laki yang tidak pernah kuduga<br />
Dan sampai sekarang<br />
Aku masih tidak percaya<br />
Mungkin kau juga<br />
<br />
Ditengah ketidakpastian<br />
Dan dua keyakinan<br />
Aku berdoa pada hari ini untuk membawa kita sampai besok<br />
Cukup satu hari saja lagi untuk setiap harinya<br />
Hari yang menyenangkan<br />
Bersamamu, pastinya<br />
Kekasih<br />
<br />aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-85603163279124067692014-11-10T18:35:00.000-08:002015-05-15T00:07:42.990-07:00Kalau Ada yang Boleh Abadi, Semoga Itu Persahabatan Kita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFA1hychRSvsdddruu4tc5S5wabMZh4-x_Q9z-VkSQLlb3s3wMehWnILdvEvN8SeZFXBSQR0KfX9SQPd6TamrJ_BBr1vgx5LkfvvIB9YV62_jIycuZFys3hsbnywlVtfguqmvVTik4ajs/s1600/IMG_2867ps.JPG_effected.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFA1hychRSvsdddruu4tc5S5wabMZh4-x_Q9z-VkSQLlb3s3wMehWnILdvEvN8SeZFXBSQR0KfX9SQPd6TamrJ_BBr1vgx5LkfvvIB9YV62_jIycuZFys3hsbnywlVtfguqmvVTik4ajs/s400/IMG_2867ps.JPG_effected.jpg" width="400" /></a></div>
Selamat ulang tahun sahabat dalam segala emosi<br />
Terimakasih karena menemani segala senang<br />
Meredam segala marah<br />
Bersama dalam segala bahagia<br />
Dan tetap tenang dalam segala duka<br />
<br />
Selamat ulang tahun sahabat dalam segala kondisi<br />
Terimakasih karena ada saat susah<br />
Dan bersama saat berada<br />
<br />
Selamat ulang tahun sahabat dalam segala rencana<br />
Terimakasih untuk semua uluran tangan agar bisa<br />
Dan sandaran pundak saat menyerah<br />
<br />
Selamat ulang tahun<br />
Panjang umurlah persahabatan kitaaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-16224021909113307142014-09-25T22:30:00.000-07:002018-04-29T02:54:30.981-07:00Cepat Sembuh, Sayangku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Sayangku, jikalau bisa<br />
Bolehkah aku, dengan sepenuh hati, walau telah kau patahkan, mendoakan kebaikan padamu?<br />
Karena sungguh, Sayangku<br />
Adalah pada kiri kananku salah<br />
Maka terkuncilah badanku<br />
Tidak memelukmu<br />
Dengan sehangat-hangatnya pelukan<br />
Berharap dinginmu mencair<br />
Cepat sembuh, Sayangku<br />
Kuiring doaku dari jauh<br />
Karena, Sayangku<br />
Terkunci badanku<br />
Tidak memeluk<br />
Dengan hangat<br />
Agar Cairaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-57831862008176394572014-04-29T23:28:00.002-07:002014-04-29T23:28:50.289-07:00Waktu Itu Aku Tidak PulangCintaku,<div>
Seiring terbitnya matahari</div>
<div>
Terbenam pula rasaku padamu</div>
<div>
Ketika kau dibangunkannya pagi itu</div>
<div>
Dimatikan juga hasratku untuk memelukmu</div>
<div>
Dihari kau menemukan dirinya</div>
<div>
Ada yang kehilanganmu</div>
<div>
..</div>
<div>
Aku</div>
aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-38137499104528457932014-03-25T02:17:00.001-07:002014-04-29T23:29:07.989-07:00Sepotong Ciuman dari BiskuitDear Biskuit,<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Mencintaimu selalu saja menjadi tantangan yang tidak pernah bisa kuselesaikan</div>
<div>
Sepuluh kali mencoba, sepuluh kali menyerah</div>
<div>
Selama ini bilang saja kalau kita memang hidup bertiga</div>
<div>
Aku, kau, dan kebohongan</div>
<div>
Tapi satu hal yang paling jujur yang bisa kukatakan adalah</div>
<div>
Dari semua ciuman yang pernah bersandar di bibirku</div>
<div>
Hanya kau yang mampu menciumku sampai ke hati</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jangan pergi, Biskuit</div>
<div>
Aku tidak punya jalan keluar bila tersesat oleh rinduku padamu</div>
aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-18916411281828548552013-10-25T00:35:00.003-07:002013-10-25T00:37:14.526-07:00Kukira, DiyoAku kira mencintaimu selama ini adalah pelajaran mencintai paling tulus<br />
Aku kira sebesar-besarnya cintaku adalah cintaku yang hanya jatuh padamu<br />
Aku kira pendirian terteguh adalah tetap mencintaimu tanpa balasan<br />
Aku kira menerima segala yang tidak kau miliki adalah kesediaan paling mulia<br />
Aku kira setiaku padamu adalah segala bentuk pertahanan paling kokoh<br />
Aku kira segersang-gersangnya siang adalah biasa ketika malam aku berakhir di pelukanmu<br />
Aku kira jalan yang berbatu adalah tak apa jika berujung pada hatimu<br />
<br />
Aku kira tidak pernah ada jatuh cinta yang salaharesativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-67254618082367531322013-08-23T18:15:00.000-07:002014-04-29T23:29:55.170-07:00Rumah PelukanIni adalah sebuah rumah yang dibangun dengan seribu pelukan<br />
Yang hanya sebagian kecil diantaranya bukan pelukan oleh rasa bersalahmu<br />
Ini adalah sebuah rumah dengan sejuta kesabaranku menunggumu<br />
Yang satu diantaranya adalah aku yang menunggumu pulang untuk melepasku pergi<br />
<br />
Semoga kelak kita bertemu lagi dimana kau dan aku adalah sebaik-baiknya kita<br />
Dan disegerakan oleh Tuhan akan itu, amin<br />
<br />
Selamat beristirahat dengan tenang, Biskuit<br />
Karena sudah kurapihkan semua ciuman-ciumanku agar kau bisa berbaringaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-20883949911187336302013-08-18T04:03:00.000-07:002013-10-25T00:38:14.131-07:00Puisi Musim PanasKepada sejuta kamu dalam seribu puisiku<br />
Yang tidak satupun tertakdir untuk berakhir di aku<br />
Karena tidak ada sepuluh kalipun kau coba untuk mencintaiku<br />
Kenapa, Cantik?<br />
Begitu sulitnyakah?<br />
Dan dibagian mana lagi yang tidak aku bantu hatimu untuk mencintaiku?<br />
Tidak ada yang tidak kutangisi dari puisi-puisiku untukmuaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-46794732709243798332013-06-21T23:12:00.000-07:002014-04-29T23:30:08.395-07:00Kepada Cintaku yang JauhCintaku, jauh darimu membuatku mengerti sesuatu<br />
Bahwa sebelum kepergianku, kau meniduriku dengan cinta-cinta<br />
Hingga aku mengandung rindu-rindu<br />
Dan telah kulahirkan puisi-pusi untukmu<br />
Untuk kau, cintaku yang jauh namun tak menjauh<br />
Beri aku kabar bahwa kau baik-baik saja dengan hari-harimu<br />
Beri aku kabar bahwa kau tak baik-baik saja karena tanpakuaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-56946912840101311922013-06-19T04:17:00.000-07:002014-04-29T23:30:23.790-07:00Jangan Namakan Aku CintaJadi, ceritakanlah, Sayang<br />
Apakah ini cinta yang tidak bernama?<br />
Ataukah sebuah nama tanpa cinta?<br />
Kalau kau bisa memilih, kau pilih apa?<br />
Aku tidak keduanya<br />
Aku tidak bermaksud diantaranya<br />
Karena ialah aku yang tak bernama juga tak mencintaaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-61661675048341941212013-06-13T00:15:00.001-07:002013-10-25T00:38:14.144-07:00Dear SummerApa yang lebih memilukan dari cinta yang bertepuk sebelah tangan?<br />
Kehilanganmu, Summer.<br />
Setiap harinya turun hujan.<br />
Aku berkabung.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
-Tom-</div>
aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-75477443365332944032013-06-07T16:14:00.000-07:002013-10-25T00:38:14.151-07:00Seperti Hari, Cintaku PadamuCintaku padamu adalah benar<br />
Sebenar-benarnya malam yang akan datang walau siang terasa sangat panjang<br />
Cintaku padamu adalah benar<br />
Sebenar-benarnya matahari yang terus bersinar walau hujan selalu lebih kejam karena menjadikannya mendungaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-20958689782469480322013-05-06T00:38:00.002-07:002013-05-06T00:38:42.717-07:00Dia Pemuja yang BisuTidak pernah dia sampaikan betapa dia memuja wanitanya<br />
Dia biarkan rasa sukanya menggelitik perutnya sendiri<br />
Sambil tersenyum malu dan geli<br />
Tidak dia ungkapkan<br />
Tidak juga dia tuliskan<br />
Dan wanitanya, yang setengah mati minta untuk dicintai<br />
Bunuh diri<br />
Karena merasa kurang cantik dan tidak disukaiaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-76078619716558993892013-05-06T00:35:00.000-07:002013-05-06T00:40:26.527-07:00Senja, Kau Mati di PelukanSugar,<br />
Hari ini janganlah makan waktu untuk menunggu senja<br />
Karena sejatinya, Sugar<br />
Senja yang menunggumu mati di pelukan<br />
Karena selebihnya akan datang malam yang panjang<br />
Tidak ada pagi<br />
Dan kau yang mati<br />
Aku hidup kini dalam mimpi<br />
<br />
Sugar,<br />
Betapa merindukanmu adalah pilu<br />
Sepilu-pilunya melepasmu<br />
Dan tidak akan sampai padamu rasa rinduku<br />
Karena yang nyata, Sugar<br />
Kau mati dan mengubur matahari di pelupuk matamu<br />
Dan selebihnya malam, gelap<br />
Dan aku merindukanmuaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-3738714178784799112013-02-22T14:48:00.000-08:002013-02-27T00:20:42.895-08:00Cincin Kaca<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilvgIBGgwmP7YRmPS3zimHDHM-7CsqAqlbGXKZVG2CdaAUBGfCLWW_d4P0vNfOPHacRWVkPK8ojbxmyPkkClEMPwnV_obEjioRJ5SkRpeTtt87E8PHiIjGQJTxL2CkJflog3oygj9Xdm4/s1600/IMG-20130217-00525.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilvgIBGgwmP7YRmPS3zimHDHM-7CsqAqlbGXKZVG2CdaAUBGfCLWW_d4P0vNfOPHacRWVkPK8ojbxmyPkkClEMPwnV_obEjioRJ5SkRpeTtt87E8PHiIjGQJTxL2CkJflog3oygj9Xdm4/s200/IMG-20130217-00525.jpg" width="150" /></a></div>
Yang retak yah retaklah sudah<br />
Sekeras kau perbaiki<br />
Sejelas dia makin mati<br />
<br />
Hatimu yang tak kunjung mengakar<br />
Jadi lukaku yang semakin mekar<br />
<br />
Selamat jalan, Candy<br />
Kembalilah kau dari dan padanya<br />
Sungguh tiada sia rasaku dulu untukmu aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-87879648024049397372013-02-19T05:31:00.000-08:002013-02-24T00:12:07.233-08:00Karena Permen Tidak Selamanya Manis<h4>
Dimana Bahagia?</h4>
<div>
Aku percaya dunia mencoba menyeimbangkan</div>
<div>
yang bahagia satunya berduka</div>
<div>
Kalau bercerita kau dan aku derita</div>
<div>
Lalu kepada siapa terbaring bahagia?</div>
<div>
<br /></div>
<h4>
Menunggu Minggu</h4>
<div>
Minggu hari terakhir dari satu rangkaian minggu</div>
<div>
Dia bersabda untuk aku menunggu</div>
<div>
Karena katanya minggu akan menyenangkan</div>
<div>
Tapi nyatanya rindu berakhir memilukan,</div>
<div>
bukan di pelukan</div>
<div>
<br /></div>
<h4>
Rasa Kita Meniada</h4>
<div>
yang lalu nafsu memburu</div>
<div>
Berpacu antara desahku dan nafasmu</div>
<div>
Kini menjadi apa?</div>
<div>
Kini menjadi tiada</div>
<div>
Rasa kita berdebu</div>
<div>
Lama sudah kita tak saling sentuh</div>
aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-20176964902439414362013-01-30T00:16:00.000-08:002013-10-25T00:38:14.128-07:00Dear SummerIni surat ke-7 di musim ini yang juga tidak akan pernah kutitipkan di depan pintu rumahmu<br />
Tapi tidakkah kau ingin mencari tahu apakah aku merindukanmu?<br />
Karena aku merindukanmu<br />
Dari jendela kamarku, ke pintu rumahmu<br />
Teriakpun bisa kalau aku mau<br />
Tapi aku tidak mau<br />
Bukankah ada hubungan yang tidak pernah kita mulai tapi selalu coba kau akhiri?<br />
Lalu untuk apa aku berdoa pada pagi agar suatu saat kau terbangun untuk sekedar memikirkanku?<br />
Ah, Summer<br />
Sebegitu sulitnyakah dirimu untuk mencinta?<br />
<br />
Cintai aku Summer ketika kau berhasil membaca surat ke-7ku yang tidak akan pernah kutitipkan di depan pintu rumahmu ini<br />
Karena darimu, bagiku aku hanya minta untuk dicintai<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
Tom </div>
aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-56483105621539025022013-01-16T04:53:00.000-08:002013-02-23T23:59:46.941-08:00Maya<h4>
<b>Membunuh Maya</b></h4>
Hari ini genap 3 tahun aku mengenalnya lewat akun twitter, sampai kami janjian untuk bertemu di sebuah kafe di sudut jalan Sudirman. 3 bulan kemudian dia resmi jadi istriku. Mala sudah cukup untuk mengisi hari-hariku, maka Maya kubunuh.<br />
<br />
<h4>
Mencintaimu, Maya</h4>
<div>
Bibirnya jatuh di pipiku, hatinya jatuh di tanganmu.</div>
<div>
<br /></div>
<h4>
Padamu, Maya</h4>
<div>
Sebelum pesawatku tinggal landas, kutinggalkan juga rinduku padamu. Agar tidak ada lagi kamu di kotaku.</div>
<div>
<br /></div>
<h4>
Sampai Jumpa, Maya</h4>
<div>
Sebelum pesawatku tinggal landas, kutinggalkan hatiku yang patah, di kotanya.</div>
<div>
<br /></div>
<h4>
Akan Kubunuh Maya</h4>
<div>
Seharusnya memang tidak usah patah hati, kan followersnya di twitter bukan cuma kamu doang. Lagian, dia manis sih.</div>
<div>
<br /></div>
<h4>
Menunggu Maya</h4>
<div>
Setelah 3 jam menunggu, akhirnya dia kerasukan juga. Tubuhnya bergetar, emailmu sudah kuterima.</div>
<div>
<br /></div>
<h4>
Seharusnya Kubunuh Maya</h4>
<div>
Mencintaimu kamu itu cuma bikin aku makin rapuh, aku menyerah untuk ke-973 kalinya.</div>
<div>
<br /></div>
<h4>
Ditikam Maya</h4>
<div>
Setelah kuberi maaf, kau datang lagi, mengetuk hatiku.. dengan pisau.</div>
aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-26711475626046645782012-12-10T01:43:00.001-08:002013-02-24T00:12:31.012-08:00Ah, Favoritku!Kau tau, Manis, apa yang membuatmu begitu berbeda?<br />
Itu karena aku yang melihatmu dengan cara yang beda<br />
Dibantu dengan kau yang menunjukkan perbedan-perbedaan itu<br />
Dengan konsekuensi saling menghargai<br />
dan tetap menjadi berbeda, tidak menuntut menjadi sama<br />
Karena akan sangat membosankan untuk menjadi selalu sama<br />
<br />
Bahwa kita tidak sesering itu bertemu<br />
Karena sesungguhnya nilai keTuhanan pada persahabatan kita adalah melampaui ruang dan waktu<br />
Bahwa kita tidak pernah mencoba saling mengalahkan<br />
Karena kita akan selalu berbagi tentang kebenaran adalah yang membuat kita menang atas diri kita satu sama lain<br />
Kita menang dari hasrat ingin menjadi lebih benar dari dirimu atas diriku dan juga sebaliknya<br />
<br />
Ah, Manis<br />
Kau selalu saja bisa membuatku semakin menyayangimu dari hari ke hari<br />
Dari pembicaraan yang ini ke pembicaraan yang itu<br />
Dari semua perdebatan dimanapun dan kapanpun<br />
Dari hal yang benar dariku dan darimu<br />
Ah, <a href="https://twitter.com/astridyass">Astri Dyastiarini</a>, favoritku :)aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-79443451871553026242012-11-15T01:07:00.000-08:002013-01-21T01:35:21.178-08:00Lilin Pertama Dheela, "Semoga Tidak Cepat Besar, Nak!"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjliWXYu4o-76mt-fKpKJWXs5J1_jAAtiIIHKtnHZ_1-Swe_xd7C4ZMLobEnutN49kdIOY2xnxj8gCd-a93jgH8_EqKuVR0uApWGG6spgKZUzfjsPpoUI5ICt1_VcHMPOVh32r9Nmmtqsw/s1600/dheela.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjliWXYu4o-76mt-fKpKJWXs5J1_jAAtiIIHKtnHZ_1-Swe_xd7C4ZMLobEnutN49kdIOY2xnxj8gCd-a93jgH8_EqKuVR0uApWGG6spgKZUzfjsPpoUI5ICt1_VcHMPOVh32r9Nmmtqsw/s320/dheela.jpg" width="320" /></a></div>
<h4 style="text-align: justify;">
<i>"Selamat menginjak usia pertamamu, Nak! Jangan cepat besar seperti kata orang-orang"</i></h4>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Karena menjadi besar itu berarti harus menjadi sangat bermacam-macam. Tidak boleh cengenglah, harus berpendidikan yang baguslah, menghadapi ini itulah, dan untuk mempercepat semua itu, aku yakin akan sangat tidak menyenangkan.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memang, aku, ibumu, dan ibuku menantikannya, menantikan kau yang akan minta diajarkan matematika atau fotografi. Sampai dengan apa itu cinta dan harus bagaimana kalau patah hati. Begitu juga aku, ibumu dan ibuku takut kehilangan sesuatu. Takut rindu kau yang tidak bisa mengganti popok sendiri, dan juga rindu menimangmu sambil nyanyi berdiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Ah, Anakku.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang kau sudah tau alasanku kenapa melarangmu cepat besar. Jadi jangan cepat besar seperti kata orang-orang, Nak! Jangan! Jadi besarlah ketika sudah waktunya kau menjadi besar saja.</div>
aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-62944628373745632252012-07-27T01:36:00.000-07:002012-07-27T01:36:14.334-07:00Oh Tuhan, Betapa Aku Benci MembacaYah, aku benci membaca ketika semua yang kubaca selalu tentangmu<br />
Aku benci menemukan jawaban dari semua pertanyaan yang tidak pernah berani kutanyakan padamu oleh setiap buku yang mulai aku baca baris demi baris<br />
Paragraf demi paragraf<br />
Lembar demi lembar<br />
Buku yang satu ke buku yang lainnya<br />
Aku benci bagaimana bisa pengarang entah siapa mampu menebak kita yang bahkan tidak mengenal kita<br />
Dan lebih jauh lagi sebelum aku mengenalmu<br />
Kau mengenalku<br />
Kita saling mengenal<br />
Aku benci kenapa dengan pengarang berbeda bisa tahu keadaanku<br />
Menebaknya, menuliskannya, menerbitkannya, menjualnya pada orang yang aku kenal, memberikannya padaku, dan kubaca<br />
Betapa pengarangnya menebak semua kehidupanku, perasaanku, tingkah laku masa laluku, sebelum semuanya terjadi dan aku baru membacanya setelah semuanya selesai<br />
Aku benci sampai ke urat nadiku pada setiap halaman yang seolah-olah menguliahiku tentangmu<br />
Dari satu buku ke buku yang lainnya<br />
Buku-buku yang kugandrungi<br />
Oh Tuhan, betapa aku benci membaca<br />
Karena setiap buku yang aku baca seenaknya saja mengingatkanku padamu<br />
Selalu saja padamu<br />
Oh Tuhan, betapa aku benci membacamu<br />
Aku benci membaca<br />
Aku benci karena aku telah tertebak oleh lembaran yang tidak aku kenal sebelumnya, tidak pula mengenalku<br />
Aku benci terperangkap lagi oleh memori tentangmu karena membaca<br />
Oh Tuhan, betapa membaca membuatku benci karena yang kubaca seolah-olah mengingatkanku padamu<br />
Selalu saja padamu<br />
Aku benci karena selalu namamu yang kuingat ketika membaca<br />
Aku benci untuk mencari nama lain tapi hanya namamu yang ada<br />
Namamu, tentangmu, padamu<br />
Bagiku, aku benci<br />
Oh Tuhan, aku benci padamu<br />
Sampai ke urat nadiku<br />
Demi Tuhan, aku benci padamu<br />
<br />
..<br />
<br />
<i>Aku benci bermain-main dengan cinta. Ode tentang teman yang membangkitkan kebencianku padamu, pada membaca. Sampai ke urat nadiku, aku benci!</i>aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-59474745473822601762012-07-03T01:21:00.000-07:002013-04-17T01:53:32.149-07:00Tentang Sesuatu yang Tidak Bisa Kembali, Tidak Bisa Dibeli<i>"Waktu itu malam takbiran, 29 Agustus 2011"</i><br />
<br />
<br />
<i>.. </i><br />
Sekali lagi, Cantik<br />
Hari-hari kita pernah luar biasa<br />
Ketika kau berkata putih harus diimbangi dengan hitam<br />
Dosa harus sama banyaknya dengan pahala<br />
Karena hidup kita tidak akan selamanya terang<br />
Lalu kau pergi membawa sesuatu yang tidak bisa kembali<br />
Tidak bisa juga dibeli<br />
Selain itu, kau juga membawa serta hati<br />
Sekarang aku kosong, hilang isi<br />
<br />
Hari selanjutnya kau tumbuh sendiri<br />
Akupun tidak mau mati berdiri<br />
Semua yang ku beri, yang kita bagi<br />
Untukmu seakan tiada arti<br />
<br />
Bukannya aku tidak keberatan, cantik<br />
Hanya saja menunjukkan kalau aku cukup kuat setelah kehilanganmu<br />
Kuat tanpa kau besertaku<br />
dan tersenyum menunduk bukan berarti lagi kalau aku patuh padamu<br />
Tapi sekedar menghargaimu sebagai orang yang pernah mengisi hari-hariku<br />
Walau terbalaskan dengan senyum angkuh tegak ke atasmu<br />
Seakan-akan saja kau pemenangnya<br />
Yah, Cantik. Kau pemenangnya<br />
Namun bukan berarti aku kalah<br />
Aku tidak kalah dengan segala janji teringkarmu<br />
Kelakuan tanpa tanggungjawabmu<br />
<br />
Karena, Cantik<br />
Aku pun menang melawan kesendirianku tanpamu<br />
Aku menang untuk diriku sendiri<br />
Aku menang dari selusin rinduku untukmu<br />
..<br />
<br />
<br />
<i>"Waktu itu bahkan tidak ada satu pun </i><i> air yang jatuh </i><i>dari langit, tapi hariku sangat gelap. Bagaimana bisa adanya bintang membuatku masih buta.. Melihat kebenaran darimu, Cantik?"</i>aresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-52331359481358192322012-05-21T06:00:00.000-07:002013-02-24T00:23:42.349-08:00Selamat Tinggal Usia BelasanHaa selamat pagi, orang paling cantik seantero Fakultas Ekonomi<br />
Hari ini kita bangun di tempat yang berbeda<br />
Dengan ucapan yang sama<br />
<i>"Selamat tinggal usia belasan"</i><br />
Sekarang usia kita semakin dewasa<br />
Dengan harapan, semoga kita selamanya<br />
Dengan syukur, hari ini masih bisa menyapa<br />
Terimakasih, Tuhan. Hari ini kita masih bersama<br />
Dengan segala cobaan, canda dan tawa<br />
Kita bertahan dengan segala kekurangan kita masing-masing<br />
Karena satu,<br />
Aku tidak cukup kuat untuk sendiri semenjak mengenalmu<br />
Orang paling cantik seantero Fakultas Ekonomi, setahuku<br />
Terimakasih karena berdiri bersamaku<br />
Terimakasih karena kau selalu menemukanku di tempat terbawah di hidupku<br />
Di tempat teratas kenikmatan duniaku<br />
Berdiri bertarung di sampingku<br />
<br />
Masih dengan perasaan yang sama<br />
Selamat 8 tahun hari jadi pertemanan kita<br />
Orang paling cantik seantero Fakultas Ekonomiaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4411939918895353569.post-58425210978664493812012-05-13T17:43:00.000-07:002013-02-24T00:00:09.859-08:00Hujan, Manis. Bukan KamuAku mungkin sudah duduk seharian penuh disini<br />
Bukan menunggumu, tapi menunggu hujan<br />
Turun.. dan kemudian berhenti<br />
Gelap.. dan waktunya aku untuk pulang<br />
<br />
Bukan menunggumu, Manis<br />
Aku bukan hal yang akan membuatmu berbesar hati<br />
Karena aku hanya menunggu hujan<br />
Turun.. dan berhenti<br />
Gelap.. dan pulang<br />
Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk pulang<br />
Atau untuk sekedar menampik semua kecurigaan bahwa aku menunggumu<br />
Karena aku tidak menunggumu, Manis<br />
Aku tidak menghabiskan waktu untuk menunggu sesuatu yang tidak akan pernah datang kepadaku<br />
.. apalagi kamuaresativahttp://www.blogger.com/profile/01498499330437895938noreply@blogger.com