Kukira, Diyo

Aku kira mencintaimu selama ini adalah pelajaran mencintai paling tulus
Aku kira sebesar-besarnya cintaku adalah cintaku yang hanya jatuh padamu
Aku kira pendirian terteguh adalah tetap mencintaimu tanpa balasan
Aku kira menerima segala yang tidak kau miliki adalah kesediaan paling mulia
Aku kira setiaku padamu adalah segala bentuk pertahanan paling kokoh
Aku kira segersang-gersangnya siang adalah biasa ketika malam aku berakhir di pelukanmu
Aku kira jalan yang berbatu adalah tak apa jika berujung pada hatimu

Aku kira tidak pernah ada jatuh cinta yang salah

Rumah Pelukan

Ini adalah sebuah rumah yang dibangun dengan seribu pelukan
Yang hanya sebagian kecil diantaranya bukan pelukan oleh rasa bersalahmu
Ini adalah sebuah rumah dengan sejuta kesabaranku menunggumu
Yang satu diantaranya adalah aku yang menunggumu pulang untuk melepasku pergi

Semoga kelak kita bertemu lagi dimana kau dan aku adalah sebaik-baiknya kita
Dan disegerakan oleh Tuhan akan itu, amin

Selamat beristirahat dengan tenang, Biskuit
Karena sudah kurapihkan semua ciuman-ciumanku agar kau bisa berbaring

Puisi Musim Panas

Kepada sejuta kamu dalam seribu puisiku
Yang tidak satupun tertakdir untuk berakhir di aku
Karena tidak ada sepuluh kalipun kau coba untuk mencintaiku
Kenapa, Cantik?
Begitu sulitnyakah?
Dan dibagian mana lagi yang tidak aku bantu hatimu untuk mencintaiku?
Tidak ada yang tidak kutangisi dari puisi-puisiku untukmu

Kepada Cintaku yang Jauh

Cintaku, jauh darimu membuatku mengerti sesuatu
Bahwa sebelum kepergianku, kau meniduriku dengan cinta-cinta
Hingga aku mengandung rindu-rindu
Dan telah kulahirkan puisi-pusi untukmu
Untuk kau, cintaku yang jauh namun tak menjauh
Beri aku kabar bahwa kau baik-baik saja dengan hari-harimu
Beri aku kabar bahwa kau tak baik-baik saja karena tanpaku

Jangan Namakan Aku Cinta

Jadi, ceritakanlah, Sayang
Apakah ini cinta yang tidak bernama?
Ataukah sebuah nama tanpa cinta?
Kalau kau bisa memilih, kau pilih apa?
Aku tidak keduanya
Aku tidak bermaksud diantaranya
Karena ialah aku yang tak bernama juga tak mencinta

Dear Summer

Apa yang lebih memilukan dari cinta yang bertepuk sebelah tangan?
Kehilanganmu, Summer.
Setiap harinya turun hujan.
Aku berkabung.

-Tom-

Seperti Hari, Cintaku Padamu

Cintaku padamu adalah benar
Sebenar-benarnya malam yang akan datang walau siang terasa sangat panjang
Cintaku padamu adalah benar
Sebenar-benarnya matahari yang terus bersinar walau hujan selalu lebih kejam karena menjadikannya mendung

Dia Pemuja yang Bisu

Tidak pernah dia sampaikan betapa dia memuja wanitanya
Dia biarkan rasa sukanya menggelitik perutnya sendiri
Sambil tersenyum malu dan geli
Tidak dia ungkapkan
Tidak juga dia tuliskan
Dan wanitanya, yang setengah mati minta untuk dicintai
Bunuh diri
Karena merasa kurang cantik dan tidak disukai

Senja, Kau Mati di Pelukan

Sugar,
Hari ini janganlah makan waktu untuk menunggu senja
Karena sejatinya, Sugar
Senja yang menunggumu mati di pelukan
Karena selebihnya akan datang malam yang panjang
Tidak ada pagi
Dan kau yang mati
Aku hidup kini dalam mimpi

Sugar,
Betapa merindukanmu adalah pilu
Sepilu-pilunya melepasmu
Dan tidak akan sampai padamu rasa rinduku
Karena yang nyata, Sugar
Kau mati dan mengubur matahari di pelupuk matamu
Dan selebihnya malam, gelap
Dan aku merindukanmu

Cincin Kaca

Yang retak yah retaklah sudah
Sekeras kau perbaiki
Sejelas dia makin mati

Hatimu yang tak kunjung mengakar
Jadi lukaku yang semakin mekar

Selamat jalan, Candy
Kembalilah kau dari dan padanya
Sungguh tiada sia rasaku dulu untukmu

Karena Permen Tidak Selamanya Manis

Dimana Bahagia?

Aku percaya dunia mencoba menyeimbangkan
yang bahagia satunya berduka
Kalau bercerita kau dan aku derita
Lalu kepada siapa terbaring bahagia?

Menunggu Minggu

Minggu hari terakhir dari satu rangkaian minggu
Dia bersabda untuk aku menunggu
Karena katanya minggu akan menyenangkan
Tapi nyatanya rindu berakhir memilukan,
bukan di pelukan

Rasa Kita Meniada

yang lalu nafsu memburu
Berpacu antara desahku dan nafasmu
Kini menjadi apa?
Kini menjadi tiada
Rasa kita berdebu
Lama sudah kita tak saling sentuh

Dear Summer

Ini surat ke-7 di musim ini yang juga tidak akan pernah kutitipkan di depan pintu rumahmu
Tapi tidakkah kau ingin mencari tahu apakah aku merindukanmu?
Karena aku merindukanmu
Dari jendela kamarku, ke pintu rumahmu
Teriakpun bisa kalau aku mau
Tapi aku tidak mau
Bukankah ada hubungan yang tidak pernah kita mulai tapi selalu coba kau akhiri?
Lalu untuk apa aku berdoa pada pagi agar suatu saat kau terbangun untuk sekedar memikirkanku?
Ah, Summer
Sebegitu sulitnyakah dirimu untuk mencinta?

Cintai aku Summer ketika kau berhasil membaca surat ke-7ku yang tidak akan pernah kutitipkan di depan pintu rumahmu ini
Karena darimu, bagiku aku hanya minta untuk dicintai


Tom

Maya

Membunuh Maya

Hari ini genap 3 tahun aku mengenalnya lewat akun twitter, sampai kami janjian untuk bertemu di sebuah kafe di sudut jalan Sudirman. 3 bulan kemudian dia resmi jadi istriku. Mala sudah cukup untuk mengisi hari-hariku, maka Maya kubunuh.

Mencintaimu, Maya

Bibirnya jatuh di pipiku, hatinya jatuh di tanganmu.

Padamu, Maya

Sebelum pesawatku tinggal landas, kutinggalkan juga rinduku padamu. Agar tidak ada lagi kamu di kotaku.

Sampai Jumpa, Maya

Sebelum pesawatku tinggal landas, kutinggalkan hatiku yang patah, di kotanya.

Akan Kubunuh Maya

Seharusnya memang tidak usah patah hati, kan followersnya di twitter bukan cuma kamu doang. Lagian, dia manis sih.

Menunggu Maya

Setelah 3 jam menunggu, akhirnya dia kerasukan juga. Tubuhnya bergetar, emailmu sudah kuterima.

Seharusnya Kubunuh Maya

Mencintaimu kamu itu cuma bikin aku makin rapuh, aku menyerah untuk ke-973 kalinya.

Ditikam Maya

Setelah kuberi maaf, kau datang lagi, mengetuk hatiku.. dengan pisau.
Back to Top